BRAK!
tiba tiba aku tergeletak begitu saja ke pangkuannya. tergulai lemas. dan mulai menutup mata. aku pingsan.
kulihat cahaya lampu neon yang begitu terang
bau obat menusuk hidungku dengan amat sangat
kurasakan selimut putih yang begitu halus
"dimana aku?" tanyaku bingung
"di uks. tadi kamu tiba tiba pingsan,coba gada aku pasti kamu udah terbentur kaki kursi taman saat kamu pingsan" jawab toma-kun seenaknya
"hontou? gomen toma-kun, aku udah ngerepotin kamu gomen..." jawabku dengan suara yang begitu pelan karena merasa tak enak
"oiya,tadi itu kamu mau ngomong apa? penasaran nih aku" lanjutku
"ano..etto.. hm gimana ngomongnya ya,pernyataanmu yang kemarin entah kenapa aku tak bisa berhenti memikirkan itu. mungkin aku masih bisa mempertimbangkan itu" jawabnya malu.
kepala toma-kun menunduk malu,begitu juga dengan mukaku yang seketika langsung merah merona. hening pun terjadi lagi. hening yang begitu lama.
"mempertimbangkan? kenapa masalah ini masih saja di omongin sih?!" kataku dalam hati
"itu sih terserah toma-kun saja,aku tidak butuh jawaban. aku hanya ingin toma-kun tau perasaanku seperti apa. itu saja." jawabku.
baka!
benar benar jawaban yang menyimpang.
bukan itu yang ku mau.
aku ingin kau selalu ada disampingku
tapi...
"begitu ya..." jawabnya perlahan
Teeeeng!
bel masuk pun berbunyi
"sebaiknya kita ke kelas, sebelum sensei mari memarahi kita" ajakku
-------------------------------------------------------------------------------------------------
"kemana aja kamu riichan?" bisik nachan, teman sebangkuku setelah kejadian itu.
dia tau semuanya. dia memang pendengar yang baik. dia dapat dipercaya dan entah mengapa aku selalu merasa nyaman untuk bercerita kepadanya.
"tadi aku pingsan hehehe" jawabku pelan
"he???? PINGSAN?" teriak nachan
"na...chan... kita...sedang...ada...pelajaran..." jawabku terbata bata
"APA YANG SEDANG KALIAN BERDUA BICARAKAN? KELUAR KALIAN!" semprot sensei mari
kulihat toma-kun yang tertawa begitu geli melihat kami dihukum.
huh,liat saja nanti
-------------------------------------------------------------------------------------------------
kami berdua pun akhirnya pergi ke kantin
kuceritakan semua kejadian tadi ke nachan
dia ternganga mendengarnya
begitu lucu
"jangan berlebihan gitu dong dengerin ceritanya geli tau liatnya haha"
"abisnya,ih bego banget deh kamu rii-_-" respon nachan
"iya aku tau kok-_- aku salah ngomong ya sama toma-kun..." jawabku yang merasa terpojok
"yaaa harusnya kamu gausah bersikap acuh begitu,udah lah kalo aku pikir paling kalian juga bakal jadian" ucap nachan lagi
"gatau deh,aku udah ga begitu ingin status itu"
"loh kok?"
"gatau nachan,aku bingung"
-------------------------------------------------------------------------------------------------
besok ada test gelombang kedua untuk pertukaran pelajar ke hiroshima
jam 08.00
di ruang multimedia
"riichan~ doakan aku ya buat besok!!" ucap toma-kun sambil menghampiri ku
"pertukaran pelajar ya? pasti didoain kok" jawabku
oh iya asal kalian tau kami terlihat semakin dekat tiap hari
semakin dekat
tanpa status
dan semua pun tau itu
entah apa yang kami pikirkan, yang jelas kami nyaman akan itu
"tapi kalo toma-kun berhasil berarti...hm 6bln itu lama ya"
"jangan kayak gitu dong riichan,6bln itu sebentar kok lagian kan aku belum tentu kepilih. aku kan gak kayak kamu yang pintar bisa masuk tanpa harus ikut test"
aku pun terdiam
"lagian riichan sih,malah gak jadi diambil progran pertukarannya"
"kamu gaktau alesannya!!!!"
toma-kun terhenti sejenak. seperti mengingat sesuatu. dan tersenyum
"maaf riichan, tapi aku tau kok"
tau? tau apa?
jadi, toma-kun tau?
kenapa dia bisa ngomong seenaknya begitu
memang dia tau apa!
"gausah ikut campur masalahku ya" bentakku. emosiku mulai bercampur aduk
つつ"く
No comments:
Post a Comment